Dalam beberapa tahun terakhir, tren gaya hidup sehat dan ramah lingkungan semakin populer di Indonesia. Tidak hanya terbatas pada praktik bersepeda atau membawa tumbler sendiri, tetapi juga merambah ke dapur. Salah satu fenomena yang cukup menonjol adalah kebangkitan vegan burger---burger tanpa daging yang dibuat dari bahan nabati namun dirancang menyerupai rasa dan tekstur daging asli. Sekilas, ini terdengar seperti solusi sempurna untuk menjaga kesehatan, kelestarian lingkungan, dan, tentu saja, mendukung hak-hak hewan. Tapi, apakah vegan burger benar-benar menjawab semua janji muluk ini? Atau justru hanya sebatas tren penuh ironi yang mengundang senyum masam?
KEMBALI KE ARTIKEL