Sebelum seorang Non Belanda datang ke Kampung Karang Tengah, Doel dan Zaenab layaknya sepasang kekasih yang saling cinta meski tak saling menyatakan rasa. Zaenab mengagumi Doel, sebaliknya Doel melindungi Zaenab.
Namun, ape mau dikata, skenario (penulis/sutradara bukan Tuhan) berkehendak lain. Seiring waktu Zaenab semakin cinta dan rindu, tetapi Doel justru tak begitu.
Kehadiran seorang Nona Belanda bernama Sarah meruntuhkan janji dan kenangan masa kecil mereka berdua. Doel yang mulai mencintai Sarah, mulai meragukan perasaannya kepada Zaenab.
Sarah masuk ke dalam kehidupan dan kisah cinta Doel-Zaenab yang nyaris berakhir bahagia. Zaenab yang sudah ranum sudah seharusnya dipetik Doel jika Sarah tidak datang ke kampung mereka.
Zaenab yang diperankan Maudy Koesnaedi sukses menampilkan karakter seorang kembang desa yang manja. Ia seolah digambarkan sebagai gadis yang ketergantungan kepada kekasihnya. Zaenab sukses digambarkan sebagai gadis pemalu yang tak berani menyatakan rindu. Sementara Sarah yang datang dari dunia modern tampil lebih percaya diri. Cornelia Agatha berhasil menggambarkan sosok Sarah sebagai perempuan kritis dan intelektual tinggi, sehingga menjadi bekal lawan berdiskusi Doel yang seorang calon insinyur.
Rano Karno sebagai penulis skenario mampu membuat para penontonnya gemes bin grebetan. Gak cuman pilkada yang membuat pecah keluarga, gegara Doel yang plinplan memilih, sampai terpecah dua kubu, tim Sarah dan tim Zaenab. Di sini hebatnya Rano Karno menuliskan skenario. Doel digambarkan memilih Sarah sebagai istri, ketimbang memperjuangkan cinta masa kecilnya. Apalagi, hubungan Doel dengan keluarga Zaenab mengalami pasang surut.
"Kamu yang musti denger, kamu yang musti tau, bahwa kehadiran kamu telah mengubah semua apa yang Bang Doel dan aku impikan sejak kecil menjadi sebuah mimpi buruk," kata Zaenab kepada Sarah ketika tau Bang Doel gak berniat menikah dengannya karena lebih menjatuhkan hatinya kepada Sarah.
Endingnya macem kisah cinta segitiga lainnya, Doel kasih alasan klasik ketika mau nikah sama Sarah, dan Zaenab memutuskan menerima lamaran pria lain bernama Hendri.
"Abang senang melihat Zaenab bahagia," kata Doel dengan mimik ikhlas gak ikhlas.
"Zaenab juga bahagia kalo Abang bahagia, Bang," kata Zaenab sambil nagis di pelukan Bang Doel.