Carbon Fibre Reinforced Polymers lebih banyak diaplikasi pada mobil-mobil sport yang memang memerlukan bahan ringan dan kuat. Karena harganya yang mahal, bahan ini pun diaplikasi terbatas. Misalnya untuk material rangka, garpu dan setang pada sepeda motor dan sepeda. Aplikasi terbesar ditemukan pada industry ruang angkasa dan bahan pembuat pesawat terbang.
Mengacu pada bahannya yang punya sifat kuat tapi ringan, kontribusi yang diberikan pada industry mobil antara lain efisiensi dalam hal konsumsi bahan bakar. Lalu dalam kaitan keselamatan, CFRP mampu memberikan perlindungan optimal pada penumpang mobil, sekaligus memperkecil impact benturan bila terjadi kecelakaan tabrakan.
3.Crumple zones
Ditemukan oleh ahli teknis Mercedes-Benz, Bela Barenyi pada tahun 1950, cumple zone merupakan teknologi keselamatan pasif yang paling mendasar yang berhubungan dengan chassis atau bodi. Fungsi utama crumple zone yakni meredam energy kinetis yang ditimbulkan oleh benturan atau tabrakan untuk melindungi penumpang mobil. Teknologi crumple zone sendiri, pertama kali diaplikasi tahun 1959 pada produk Mercedes-Benz 220.
Barenyi berhasil membuktikan bahwa dengan mengontrol bagian tertentu pada mobil sehingga mengalami deformasi akibat energy benturan, akan menjauhkan dampak tabrakan dari kabin penumpang. Bagian yang mudah remuk atau mengalami deformasi ini, akan menjadi pelindung bagi struktur kabin penumpang yang justru harus kuat dan rigid.
4.Lightweight Chassis
Aplikasi material ringan menjadi tuntutan mutlak dalam produksi mobil. Terutama berkaitan dengan aspek efisiensi konsumsi bahan bakar. Pemakaian material ringan untuk bagian-bagian yang sesuai, juga ternyata mampu meningkatkan aspek keselamatan.
Komponen pada chassis seperti axles atau sumbu roda, suspensi dan rem, menghasilkan performa yang baik. Lantas dengan pola konstruksi khusus, mobil bisa didesain agar memiliki distribusi bobot yang seimbang antara di bagian depan dengan belakang. Inilah keunggulan signifikan dari material ringan dibandingkan aplikasi material dengan bobot yang berat.
Material ringan yang diaplikasi pada komponen seperti stabilisers, springs atau per spiral dan shock absorbers juga membantu pengendalian yang presisi, responsif dan meminimalisir gejala bodyroll. Pada hakekatnya, konstruksi chassis mobil yang dirancang dengan penuh perhitungan dari material ringan, menghasilkan performa yang lincah saat berakselerasi dan stabil dalam pengendalian.
5.Occupant cell
Kabin penumpang atau occupant cell mengaplikasi desain dan struktur yang rigid. Pada bagian ini, harus dipastikan tidak mudah mengalami deformasi sehingga tetap mampu menyediakan ruang survival bagi penumpang ketika terjadi kecelakaan. Setiap mobil yang akan dipasarkan, harus menjalani pengujian (crash test) berkaitan dengan occupant cell ini. Proses pengujian pun, menerapkan simulasi yang beragam sesuai potensi kecelakaan yang sering terjadi.
Proses perancangan occupant cell ini diawali dengan simulasi computer. Metode ini sangat penting untuk mengetahui interaksi antar-komponen di saat terjadi kecelakaan. Teknisi harus mampu mensinergikan beberapa aspek seperti rigiditas kompartemen penumpang, hasil yang ditunjukkan kurva percepatan dan bagaimana kemampuan adaptasi dari kompartemen penumpang itu sendiri. (bersambung)