Di keluarga (berbadan) besar saya -- kecuali si bungsu yang mungil -- itu sangat beragam. Saya suka membahasakan dengan berbeda bagai langit dan bumi. Bahasan berbeda langit dan bumi ini pernah si sulung bahas dan membuat saya memiliki konsep baru tentang itu.
Awalnya berbeda bagai langit dan bumi saya konotasikan dengan perbedaan yang merugikan, buruk, tidak baik, dan pemecah belah. Konsep itu berubah saat berbincang dengan si sulung.