Mohon tunggu...
KOMENTAR
Hobby Pilihan

Menulis untuk Diri Sendiri Lalu Orang Lain

6 Januari 2019   16:55 Diperbarui: 6 Januari 2019   19:24 322 12
Buat saya menulis di Kompasiana adalah penanaman pondasi bagi jejak kepenulisan saya. Tidak tahu nantinya kegiatan menulis saya akan membawa kemana. Berakhir begitu saja karena bosan membuat artikel atau memantapkan dan membuat kepenulisan saya berkembang lebih baik sehingga mengantarkan saya bisa membuat karya yang baik dan bermanfaat.

Menulis di Kompasiana memang tidak mudah, tulisan artikel yang kita buat mudah sekali hilang tertumpuk tulisan kompasianer lain bahkan jika artikel kita disematkan sebagai pilihan editor sekalipun artikel kita mudah tertimpa artikel lain.

Jika sebelum tertimpa artikel lain sudah dibaca banyak kompasianer tidak terlalu sedih tetapi jika sebaliknya seringkali merasa percuma menulis tapi tidak bisa dinikmati oleh banyak kompasiner apalagi kalau setelah menayangkan  kita tidak membagikan tautan artikel jadi info tentang artikel kita tidak banyak diketahui orang untuk dibaca.

Karena Kompasiana adalah platform kepenulisan yang banyak digunakan untuk membagikan tulisan maka artikel yang ditayangkan juga sangat banyak.

Kompasianer aktif sangat banyak, kategori artikel juga banyak, belum lagi jika ada kompasianer yang produktif dalam sehari bisa lebih menayangkan satu artikel walau ada aturan tiap artikel yang akan ditayangkan minimal berjarak satu jam dari artikel sebelumnya.  Itulah diantara penyebab artikel kita mudah sekali hilang tertumpuk artikel yang lain.

Agar tidak merasa percuma menulis artikel dan menayangkannya di Kompasiana saya jadi ingat apa yang dituliskan buku Quantum Writing. Dalam buku itu setelah dijelaskan kegiatan menulis bisa menyehatkan lalu dijelaskan menulis yang dilakukan bagi diri sendiri lalu menulis untuk orang lain.

Menulis bagi diri sendiri dimaksudkan bahwa keperluan menulis memang ditujukan kepada diri, tentang diri tidak ditujukan untuk orang lain. Dengan bahasa lain menulis bagi diri sendiri adalah menulis untuk keperluan mengumpulkan bahan-bahan yang dapat ditulis dengan bagus dan akhirnya nanti dapat dikonsumsi orang lain selain diri sendiri. (Quantum Writing, Hernowo)

Menulis bagi diri bisa digunakan sebagai jalan pengenalan diri yang sangat baik, karena seringkali tidak menyadari bahwa apa yang kita miliki dalam diri adalah hal yang luar biasa, banyak pertanyaan tentang kehidupan jawabannya  ada dalam diri. Pengkajian tentang diri akan menjadi bahan tulisan yang tidak akan habis dituliskan dan dikaji maka jadikan menulis tentang diri dan bagi diri sendiri sebagai kegiatan mengasah kepenulisan kita.

Setelah terbiasa menulis bagi diri sendiri langkah selanjutnya adalah menulis yang bisa kita lakukan untuk orang lain, baik tulisan tentang diri yang dibagikan agar bisa dinikmati orang lain atau memang membuat tulisan tentang orang lain.

Jadi jika artikel kita hilang karena tertimpa artikel lain jangan dijadikan alasan untuk malah berhenti menulis tetapi jadikan latihan kita untuk memperbaiki tulisan. Jadikan setiap artikel yang dihasilkan semakin baik. Tidak apa jika artikel kita hilang tertumpuk artikel lain dalam deretan daftar terbaru, terpopuler, pilihan editor, nilai tertinggi atau bahkan headline.

Selain tidak melupakan belajar dan membaca, terus saja menulis untuk melatih kepenulisan. Jika memang bagiannya menjadi seorang penulis handal dan profesional maka tulisan kita akan mengantarkan ke tempat selanjutnya. Tulis apapun yang dirasakan bermanfaat baik bagi diri terutama orang lain.

Menulislah dengan alasan apapun asal bukan untuk meremehkan. (Stephen King)

Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang, Ahad 6 Januari 2019




KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun