Sebagaimana yang telah kita tahu polisi sudah resmi menyatakan untuk membatalkan konser yang diselenggarakan pada tanggal 3 juni 2012, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta. Pihak kepolisian menyebutkan alasan bahwa faktor sosial budaya yang berdampak pada keamanan.
Keputusan itu dibenarkan oleh Ketua MPR Taufik Kiemas, "Kalau saya rasa polisi sudah mempertimbangkan sematang-matangnya masalah itu. Kalau ini pertimbangan polisi mungkin ada betulnya juga. Kalau dulu ada yang dilarang-dilarang, sekarang tidak ada," ungkapnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 15 Mei 2012.
Kekecewaan sebagian orang yang telah membeli tiket pun meledak, dan itu banyak dijumpai diberbagai situs jejaring sosial diantaranya Facebook dan Twitter. Mereka pun menulis berbagai argumen dan celoteh yang semuanya tentang kekecewaan. Salah satu dari mereka ada yang melontarkan perkataan :
"Bukanya Polri yang harus mencegah terjadinya kerusuhan yang tidak diinginkan di negri ini ??,     Kenapa malah harus mengira-ngira bakal terjadi kerusuhan .. ?".
Lalu siapa yang merasa Gembira dengan adanya berita kebatalan ini ?, tentunya Ormas yang seperti itulah yang akan bersorak. Karna jauh hari pun sudah menyatakan ketidaksetujuan. Mereka berhasil mencegah Indonesia tidak jadi di datangi wanita yang disebut - sebut sebagai " Jelmaan Setan ", di kalangan mereka itu. Penampilan Lady Gaga memang sarat akan busana minim, vulgar dan terkesan buka- bukaan. Tentunya ini merupakan penyimpangan terhadap budaya ketimuran negeri ini.
Sementara itu bagi penonton yang sudah terlanjur membeli tiket bisa ditukar dengan uang kembali. Polisi juga sudah menyediakan tempat untuk pengembalian tiket tersebut, Pihak penyelenggaralah yang akan Mengatur itu.
Sampai saat ini belum ada info kapan pengembalian tiket bisa dilakukan.