Selain itu, fasilitas pendukung lainnya, seperti perpustakaan yang kurang lengkap, koneksi internet yang lambat, serta area diskusi yang terbatas, turut mempersempit peluang mahasiswa untuk menggali ilmu dan meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Di era globalisasi ini, fasilitas kampus yang modern dan memadai tidak lagi hanya dianggap sebagai pelengkap, melainkan sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di pasar kerja internasional.
Dalam jangka panjang, kurangnya fasilitas kampus ini tidak hanya berdampak pada pencapaian akademik mahasiswa, tetapi juga menghambat perkembangan potensi-potensi non-akademik mereka, seperti keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan kolaborasi. Kampus dengan fasilitas yang memadai dapat menjadi ruang bagi mahasiswa untuk bereksperimen, berinovasi, dan mengembangkan diri melalui berbagai aktivitas di luar akademik, seperti organisasi mahasiswa, kelompok riset, atau klub-klub kreatif.
Agar kampus di Indonesia dapat berfungsi sebagai pusat pembelajaran yang optimal, diperlukan perhatian dan dukungan serius dari pihak kampus dan pemerintah. Peningkatan fasilitas kampus, seperti perluasan ruang kelas, pengadaan peralatan laboratorium yang modern, peningkatan jaringan internet, serta pengembangan ruang-ruang interaktif, harus menjadi prioritas dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Selain itu, kerja sama dengan sektor swasta juga dapat menjadi alternatif dalam pendanaan atau pengadaan fasilitas yang berkualitas, guna menunjang keberlanjutan pengembangan fasilitas kampus di masa depan.
Dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan fasilitas kampus di Indonesia akan mampu mengikuti standar internasional dan menjadi ruang belajar yang inspiratif bagi mahasiswa, sehingga menghasilkan generasi yang siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.