Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kontrak

21 Februari 2011   05:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:25 39 0
Berlari lari mengarungi waktu
Bermandikan penat
Berhujankan keringat

Mengais-ngais jejak-jejak harapan
Menenggelamkan tawa mengganti ambisi
Berjalan-berjalan cepat saling mendahului

Menusuk dari belakang
Menyelinap diam-diam
Mencuri jalan-jalan malam
Diam mengendap-ngendap

Membenarkan pencarian sesuap nasi
Sesuap nasi yang akan menjadi Seurat nadi
Segenggam jabat tangan yang akan menjadi sehela nafas terakhir
Gelap mata menerjang terajang hiruk pikuk

Menang diam-diam
Berfoya sendirian
Menutup mata agar jadi bingal
Menunggangi jalan-jalan panjang

Jalan-jalan sepi… sendiri…
Sesaat di bawah kesadaran
Tersenyum pahit di atas derita
Tak tersadar
Seketika

Kontraknya akan mati sebentar lagi

Senin, 7 Februari 2011

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun