Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Tentang Toleransi dan Kebangsaan

24 Desember 2016   16:18 Diperbarui: 24 Desember 2016   16:44 426 0
Kebhinekaan kita sedang diuji akhir-akhir ini. Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” dan Pancasila seakan dipertanyakan keabsahannya oleh sekelompok orang yang juga hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita sudah merdeka 70 tahun lebih tetapi kita seakan masih hidup di zaman Belanda, ketika Belanda menerapkan politik pecah belah (divide et impera). Waktu itu, primordialisme masih kuat dan masing-masing suku sama-sama melawan penjajah. Hanya saja sayangnya suku-suku tadi terpecah belah sehingga belum mampu meruntuhkan penjajah sampai awal abad ke-20 ketika bermunculan organisasi-organisasi pemuda yang membawa semangat persatuan. Jangan lupakan pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 para leluhur bangsa ini telah bersumpah mengakui bangsa, negara dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun