Jadi kodok dalam batok!
Trus, aku keluar rumah menuju sawah. Ikut bocahbocah kecil bermain layanglayang. Seger banget di sini! Apalagi ketika angin berhembus dan rambutku menggelitik leherku perlahan. Menengadah di panasnya langit sore dan menatap sapuan awan putih di tengahnya biru. Suka!
Teriak dan tawa para penari layanglayang, menyimpulkan senyum di bibirku. Gerak tangan mereka ke atas, bawah, bawah, kanan atas kanan atas.. Ya, bak penari! Tibatiba ada yang jatuh terguling dari pematang. Hup! Segera kuselamatkan layanglayangnya sembari tertawa. Si adek masih sibuk terjungkal, ingin bangkit segera. Kami semua terkekeh... Malah ada yang menantangku menerbangkan layanglayang paling tinggi. Malu aku berteriak pada dia yang menantangku, "Wah iki dudu punyaku!" sembari terus berusaha agar layanglayang si adek tetap terbang.
Kini aku duduk di pinggir aliran air sembari merendam kaki. Apa anakku besok seperti mereka?
I mean, playing kite happily together, far away from pollution?
Aku, rindu hijau!