Dalam riuh rendahnya dunia demokrasi Indonesia, terdengar gemuruh: "Ratu Adil"--sosok yang yang konon dinanti-nantikan seluruh negeri untuk memberikan pencerahan, membawa kesejahteraan, dan membela rakyat kecil. Namun, istilah "Ratu Adil" semakin meredup, tenggelam dalam kabut politik, menjadi sebuah utopia yang mengaburkan pandangan. Era demokrasi terasa mematahkan mitos ini; setiap orang tampaknya berharap pada diri sendiri, tanpa lagi mencari sosok pemimpin yang ideal. Â Apakah Ratu Adil masih diperlukan?
KEMBALI KE ARTIKEL