pertumbuhan perekonomian global telah mengalami perlambatan sejak beberapa tahun terakhir. Tercatat bahwa sejak tahun 2010, pertumbuhan ekonomi global menurun dari 4.9% ke 2,47% di tahun 2014[1]. Hal ini semakin parah jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi di
eurozone – area yang mencakup negara-negara Uni Eropa –, dimana pertumbuhannya tidak pernah melebih 1% sejak tahun 2007[2]. Untuk mengatasi perlambatan yang terjadi di
eurozone, berbagai kebijakan sudah diterapkan oleh Bank Sentral Eropa (ECB). Nyatanya, kebijakan konvensional maupun nonkonvensional, seperti
Quantitative Easing(QE)dan suku bunga negatif, tidak dapat mengatasi permasalahan ini jika melihat tren pertumbuhan ekonomi Eropa yang masih negatif[3]. Sebagai upaya untuk mendorong perekonomian, muncullah ide untuk menerapkan
Helicopter Money.Apakah yang dimaksud dengan
Helicopter Money?
KEMBALI KE ARTIKEL