Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Isu Genosida di Papua Terbantahkan (Bag. 2)

26 Mei 2012   01:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:47 1841 1

Pada bagian-1, sudah diuraikan tentang data-data penduduk asli Papua sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Papua sesuai hasil Sensus Penduduk (SP) Tahun 2010 dan beberapa data otentik lainnya dari BPS Papua sejak tahun 2000. Juga dibeberkan hasil riset seorang akademisi dari University of SydneyJim Elmslietahun 2010.

http://politik.kompasiana.com/2012/05/25/isu-genosida-di-papua-terbantahkan-bagian-1/

Berikut ringkasannya :

1.SP 2010 yang dilakukan petugas BPS Papua tercatat jumlah penduduk di Provinsi Papua 2.83 juta jiwa, dan di Prov. Papua Barat 570 ribu jiwa. Dari jumlah tersebut, jumlah penduduk asli Papua sebanyak 2.159.318 (di Prov. Papua) dan di Papua Barat hampir 300 ribu jiwa (51,67%).

2.Sementara hasil riset Jim Elmslie dari University of Sydney tahun yang sama mencatatjumlah Orang Asli Papua di Propinsi Papua dan Papua Barat hingga tahun 2010 mencapai 3,612,85641.

3.Dalam laporan berjudul West Papuan Demographic Transition and the 2010 Indonesian Census: “Slow Motion Genocide” or not?” yang diterbitkan oleh University of Sydney, Centre for Peace and Conflict Studies, Jim juga melaporkan bahwa jumlah Orang Asli Papua pada tahun 1971 sebanyak 887,000 dan tahun 2000 meningkat menjadi 1.505.405. Sementara SP BPS Papua tahun yang sama (tahun 2000) menunjukkan jumlah penduduk asli Papua sebanyak 1.460.846 jiwa (Kompas, 15/06/2002).

Menurut perkiraan para aktivis Papua mestinya jumlah penduduk asli Papua bisa mencapai 6 juta jiwa. Angka itu mereka bandingkan dengan pertumbuhan ras Melanesia di negara tetangganya (PNG) yang saat ini mencapai 7,7 juta jiwa. Mereka juga membandingkan tahun 1969, penduduk PNG 2,5 juta jiwa, dan tahun 2000 meningkat menjadi5.299.000 jiwa.Mengapa ras Melanesia di Tanah Papua hanya separuh dari PNG, menurut mereka lantaran telah terjadi upaya sistematis genosida oleh Pemerintah Indonesia (Tabloid Jubi,3 April 2008).Benarkah demikian ?

Faktor Penyebab

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun