Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Belanda Bertanggung Jawab Atas Pelanggaran HAM di Papua

3 April 2014   17:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:08 111 0





Kamis pekan lalu, 27 Maret 2014 tokoh pendiri Organisasi Papua Merdeka (OPM), Nicolaas Jouwe hadir di DPR-MPR RI. Ia kembali menegaskan kesaksiannya tentang tipu muslihat Belanda di masa lalu yang menyeretnya meninggalkan tanah kelahirannya. Tahun 2010 Nicolaas kembali ke Indonesia setelah lebih dari 40 tahun hidup dalam pengasingannya di negeri Belanda. Kesaksiannya itu diungkapkan dalam buku yang ditulisnya sendiri, berjudul “Kembali ke Indonesia, Langkah, Pemikiran dan Keinginan”. Buku itu telah dibedah dan dilaunching di DPR-MPR pekan lalu, menghadirkan pula Ikrar Nusa Bhakti dari LIPI sebagai pembicara.


Saya yang menciptakan bendera Bintang Kejora yang dikibarkan pertama kali pada 1 Desember 1961. Itu adalah tipu muslihat Belanda, karena semenjak kemerdekaan Papua yang dikumandangkan 1 Desember 1961, masyarakat Papua tidak pernah menikmati kemerdekaan itu,” kata Nicolaas Jouwe  saat bedah buku karayanya itu, di gedung Nusantara IV Komplek DPR-MPR RI, Senayan Jakarta, Kamis (27/3/2014).


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun