Beberapa hari kemudian, pada sore harinya, aku melihat bapak itu sedang menggelar karung yg sudah dibuka jahitan pinggirannya. Aku tau, itu buat duduk dan tidur anak2nya.
Ya Tuhan, aku ga tau harus berbuat apa. Aku ga tega liatnya. Aku mau coba untuk menolongnya, tapi banyak orang bilang pengemis banyak yg bohongan. Tapi aku ga tega. Tiap hari aku hilir mudik lewat jembatan busway itu. Aku merasa kasihan. Aku bisa menuntut ilmu sampai ke perguruan tinggi ini, tapi kenapa mereka ga bisa? .Aku bisa tidur nyenyak di spring bed dgn hembusan ac kamar, tapi kenapa mereka tidur di atas jembatan busway beralaskan karung disertai hembusan angin malam jakarta? .Aku bisa milih mau makan minum apa, tapi kenapa mereka buat 1x makan aja susah? .