Saya hanya diberi jatah Rp 30.000 sehari, itupun sudah termasuk ongkos Rp 12.000 untuk naik angkutan umum pulang-pergi. Jatah uang makan saya sehari hanya Rp 13.000 untuk sekali waktu makan di Jakarta, yang tentu saja semuanya serba mahal. Sisanya saya simpan untuk keperluan lain seperti
fotocopy, nge-
print dan sebagainya. (Loh, kok jadi curhat?)
KEMBALI KE ARTIKEL