Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mimpi yang Sempurna

11 Agustus 2023   06:20 Diperbarui: 11 Agustus 2023   06:33 111 2




MUKADIMAH

Di tengah kehidupan post-modern yang materialistik dan cenderung hedonis. Seyogianya setiap individu sedari dini diarahkan untuk bericita-cita visioner. Bukan sekadar bercita-cita menjadi ASN, TNI-Polri seperti cita-cita generasi X. Cita-cita tersebut tidaklah salah akan tetapi ada cita-cita luhur yang melampaui itu semua.

Cita-cita luhur yang dimaksud adalah bermanfaat sebanyak-banyaknya bagi sesama.  Sebuah cita-cita yang sangat dianjurkan oleh agama. Begitu populernya dalil yang membuat diri setiap muslim berlomba-lomba berbuat kebaikan sehingga hadis berikut tidak asing terdengar.

Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (H.R. Bukhari). Dalil ini menjadi legacy Islam yang akan terus relevan hingga akhir zaman. Sebab dalam implementasinya tidak membutuhkan dana yang besar.

Betapa bermanfaat bagi sesama sangat mudah selama ada komitmen. Apapun profesinya, setiap orang mempunyai kans mengaktualisasi jiwa dan raganya untuk bermanfaat bagi sesama.

SEBUAH CITA-CITA MULIA

Menjadi TKI/TKW atau buruh migran terminologi yang saat ini dipakai untuk memantaskan profesi penyumbang devisa bagi negeri ini__sering kali distigma negatif oleh sebagian orang. Berdasar pengamatan penulis, menjadi buruh migran tidak semua karena faktor kemiskinan.

Pilihan menjadi buruh migran dilandasi berbagai faktor latar belakang yang menyertainya. Sebut saja salah satunya, sebagian orang merantau karena ingin mencari modal untuk menggarap sawah ladang yang dimilikinya. Di saat pendapatan rata-rata pertahun (GDP) per-orang di negeri ini rendah maka merantau ke negeri dengan GDP tinggi jadi pilihan.

Pilihan menjadi buruh migran banyak mengantarkan seseorang sukses. Beberapa pekan lalu viral buruh migran wanita asal Blitar sukses menjadi seorang youtuber. Sekarang si wanita tinggal di Kanada bersama suaminya.

Di Arab Saudi sana juga viral seorang buruh migran wanita sukses menjalankan bisnis katering. Mempekerjakan puluhan orang. Bahkan mampu menyewa apartemen mewah.

Dua contoh tersebut adalah bagian kecil dari dari buruh migran yang berhasil mengaktualisasi diri sehingga memberi manfaat bagi sesamanya. Bagian kecil lain yang pantas untuk dipublikasi adalah sosok Baiq Mustika. Ia merupakan sosok inspiratif bagi kita semua.

Selama melanglang buana di negeri Jiran ia membangun network/jaringan. Semacam komunitas sebagai wadah untuk saling bantu antar sesama buruh migran. Dari rahim komunitas tersebut banyak buruh migran yang terbantu. Entah itu bantuan mengurus legalitas. Mengadvokasi sesama buruh migran yang bermasalah dan banyak hal lainnya.

Komunitas yang diberinama "Persatuan Masyarakat NTB-Johor Malaysia" ini juga aktif membangun semangat literasi. Menggandeng para penulis dan penyair setempat. komunitasnya menerbitkan buku antologi karya tulis dari anggotanya. Pada bagian ini saya berjumpa dengan penyair asal Johor, Puan Cura Lara sekaligus menukar hasil karya masing-masing sebagai cenderamata.

Selain membangun komunitas Baiq Mustika menuntaskan cita-cita mulianya. Ia menggagas berdirinya Mushalla Agro-Tahfiz. Memadukan konsep ketahanan pangan dengan rumah Allah tempat mencetak para penghafal Qur'an. Tidak mengherankan mantan Bupati Lombok Tengah H. M. Suhaily FT sangat mengapresiasi terobosan Baiq Mustika dan menganggapnya sebagai langkah cerdas.

Berdiri di areal sawah ladang peninggalan orangtuanya Baiq Mustika bercita-cita membumikan kecintaan pada Al-Quran pada masyarakat di sekelilingnya. Mengharap lapis-lapis berkahnya agar Al-Quran bisa menjadi juru syaatnya kelak.

PENUTUP

Menjadi buruh migran tidak selamanya berorientasi uang semata. Tapi serta merta bisa melahirkan cita-cita besar yang manfaatnya berimbang antara fana dan baka.

Kebermanfaatan bagi sesama selain melembutkan jiwa bagi pelakunya juga menjadi ladang pahala yang insya Allah akan senantiasa mengalir meski pelakunya telah tiada.

Cita-cita mulia berawal dari sebuah cita. Ditunaikan  dengan semangat cinta akan menghasilkan aroma kebaikan yang semerbak. Wanginya menguar tidak hanya bagi pemiliknya juga bagi orang lain dan lingkungan sekitarnya. Wallahu'alam.



Lombok Tengah, 110823


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun