Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosok Pilihan

Lord Atep, dari Si Kulit Bundar ke Kotak Suara

26 Agustus 2020   07:00 Diperbarui: 26 Agustus 2020   07:07 249 37
Jatuhnya korban jiwa dari Bobotoh (suporter Persib) maupun Jakmania (suporter Persija) dalam beberapa peristiwa, telah membuat miris tidak hanya para penggila bola tapi juga masyarakat umum.

Namun rivalitas dan permusuhan akut di antara kedua kelompok suporter di atas, ternyata tidak mampu mengalahkan romantisme dua insan.

Adalah sebuah lapangan di ujung Jl. Karapitan Bandung yang turut andil melahirkan kisah romantis itu. Lapangan yang dikenal dengan nama Lapangan UNI, merupakan markas dari PS UNI, salah satu pendiri klub perserikatan PERSIB BANDUNG. Sebagai pendiri dan anggota, PS UNI telah banyak menyumbangkan pemain binaannya yang kemudian menjadi andalan Persib. Salah satunya adalah ATEP.

ATEP, kelahiran Cianjur 5 Juni 1985 selama 3 tahun menjadi siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) UNI yang berlokasi di Lapangan UNI. Ilmu dan keterampilan bermain bola yang diasahnya selama 3 tahun di Lapangan UNI membawanya ke Persib. 3 tahun di Tim Persib Junior (2002-2004), Atep menyumbangkan satu Piala Suratin.

Bersama Eka Ramdani, rekan satu mess di SSB UNI, Atep menapaki karir senior. Jika Eka memulai karir seniornya di Persijatim, Atep memilih Persija, klub yang menjadi rival abadi Persib. Empat tahun di Persija (2004-2008) Atep tampil dalam 53 pertandingan resmi dan mencatatkan gol sebanyak 14. Kemonceran Atep sebagai gelandang serang Persija mengangkatnya ke Timnas Senior.

Bukan kiprahnya sebagai gelandang serang yang menarik dari karir Persija Atep. Tapi pandangan pertama sebagai rekrutan anyar, telah menyapu mata indah dari seorang dara yang setia menonton latihan Persija. Dia adalah Lilis Yamaini, gadis asli Jakarta yang anggota aktif The Jakmania. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun