Lalu saya pun bertanya, "Apa maksudnya, Bapa?"
Guru saya tersenyum, "Maksudnya, kenapa menjadi lebih sulit memaafkan diri sendiri? Karena kita juga sulit untuk mengetahui kesalahan diri kita sendiri. Sebab, kita lebih sering menuruti ego kita."
Kali ini saya agak membantah, "Lalu Bapa pernah menghitung kesalahan Bapa sendiri?"
Bapa guru saya pun menjawab dengan tenang, "Saya hanya manusia biasa, Ngger...jadi, kalaupun pernah toh itupun masih sulit sampai pada titik yang membuat saya bisa menemukannya. Paling-paling, akhirnya saya pun hanya menghibur diri. Ya, karena saya juga seperti kamu."
"Kalau begitu apa perlunya Bapa mengatakan itu pada saya, Pa?" tanya saya.
"Agar kamu tidak meniru yang salah dari gurumu ini, Ngger." pungkas Bapa guru.