Transportasi di Jakarta dan sekitarnya yang padat dan macet sangat mempengaruhi tingkat stress, biaya transportasi, efisiensi dan efektifitas waktu kerja dan tingkat kenyamanan masyarakat. Seiring berjalanya waktu pemerintahan telah mengalami pergantian, namun masalah kemacetan lalulintas terutama di kota Jakarta belum juga teratasi. Berbagai wacana pemerintah untuk mempercepat pembangunan transportasi massal yang sudah lama bergulir ke masyarakat luas antara lain :
- Pengembangan kereta api (KA) cepat dengan tenaga listrik yang berasal dari geothermal atau tenaga panas bumi. Potensi untuk pengembangan tersebut terdeteksi sepanjang Pulau Jawa.
- Proyek monorel yang dikembangkan pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, untuk proyek monorel.
- pengembangan circle line atau jalur melingkar kereta api di Tanah Air. Sistem ini berpotensi dikembangkan lebih baik karena selama ini Indonesia memiliki lintasan rel kereta api yang cukup banyak, namun kedatangan kereta masih lambat.
- Pengembangan mass rapid transit (MRT), MRT tersebut akan memecahkan masalah angkutan menuju ke arah utara Jakarta. Untuk tahap pertama, MRT telah dikerjakan untuk jalur dari Lebak Bulus ke Hotel Indonesia. Selanjutnya, pengembangan akan dilakukan ke arah kota dan terakhir ke Manggarai.
- transportasi massal untuk angkutan menuju bandara Soekarno-Hatta. Untuk angkutan ke Bandar Udara Soekarno-Hatta akan ada kereta khusus yang langsung berhubungan dengan kereta di Manggarai.
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan proyek kereta ringan alias Light Rail Transit (LRT) untuk Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) (medio 9 September 15). Jokowi ingin transportasi massal ini terintegrasi dengan sarana lain.
KEMBALI KE ARTIKEL