Mohon tunggu...
KOMENTAR
Music

Musik untuk Semua

15 November 2021   16:05 Diperbarui: 15 November 2021   16:44 201 2

Musik, Bahasa Inklusif

Saya setuju dengan pernyataan tersebut. Tidak hal yang dapat membatasi seseorang untuk dapat menikmati musik. Setiap individu memiliki caranya sendiri untuk memaknai karya musik dan merasakan irama yang tercipta di dalamnya. 

Ludwig van Beethoven salah satu komposer tersohor dunia pun tetap berkarya walaupun ia sudah tuli sekalipun. Maka dari itu, saya meyakini bahwa setiap individu pasti memiliki musik yang disukainya masing-masing.

Saya sendiri menikmati musik setiap hari, misalnya menjelang tidur, bahkan kadang jika sedang susah tidur saya menstimulasi amigdala saya dengan musik. 

Entah itu musik klasi, musik relaksasi, atau musik suara alam (gemercik air, gerimis, kicau burung). Kalau boleh dibilang, sehari-hari saya tidak pernah lepas dari musik. Bahkan ketika sedang bekerja pun terkadang saya sambil mendengarkan musik agar lebih bisa berkonsentrasi. Maklum, saya mudah terdistraksi, apalagi dengan suara ataupun gerakan.

Kalau ditanya apa genre musik favorit saya, agak sukar menjawabnya karena sejujurnya saya hampir menyukai semua genre musik, kecuali heavy metal dan sejenisnya. 

Saya lebih bisa menikmati alunan kentrung, gendang, dan ukulele daripada suara gitar dan drum ditambah dengan vokal yang keras. Tapi kalau ditanya apa genre yang paling saya suka, rasanya jazz dan klasik adalah jawabannya. Bicara tentang musik, tidak lengkap rasanya kalau tidak membahas lagu yang saya suka.

Tentu saja kesukaan ini terkadang berubah sepanjang waktu, karena musik itu dinamis, setiap hari pasti ada saja lagu baru yang saya dengar. Tapi dari antara banyak lagu yang saya suka, tentu saja ada lagu yang paling saya suka. 

Bukan hanya lagu yang baru saja dirilis melainkan lagu-lagu lawas yang saya dengar beberapa tahun silam yang sampai saat ini masih sering saya putar. Rasanya tidak perlu berlama-lama lagi, ini dia 10 lagu favorit versi saya. Kalau ada yang tidak masuk list, bukan karena saya tidak suka lagunya, hanya saja belum masuk nominasi 10 besar.

10 Besar Lagu Favorit

10. Broken Vow - Lara Fabian

Kalau diingat-ingat lagu ini adalah salah satu yang selalu masuk ke dalam lagu yang dinyanyikan saat saya karaoke. Sudah lama sekali saya suka lagu ini, mungkin karena mendengarnya di drama Taiwan fenomenal, Meteor Garden. Tentang seseorang yang dikhianati kekasih dan ditinggalkan dalam kesendirian hingga akhirnya ia menerima keadaan tersebut.

I let you go
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow

Kira-kira liriknya seperti ini. Pada akhirnya setiap manusia akan menghadapi masalah dalam hidup, namun pada akhirnya akan menemukan fase ‘penerimaan diri’ atau self-acceptance. Karena memang jika kita menjadikan orang lain sebagai alasan diri kita terpuruk tidak akan pernah ada habisnya. Daripada mengasihani diri sendiri, lebih baik bangkit untuk menjadi lebih baik lagi.

9. The Man Who Can't be Moved - The Script

Ini juga lagu dari masa lalu yang masih saya ingat ketika saya putus cinta setelah menjalani hubungan dengan waktu yang cukup lama. Menghabiskan waktu 8 tahun bersama tentu bukan hal yang sulit untuk dilupakan. Kalau bisa dibilang ini adalah lagu kebangsaan orang-orang yang tidak ma(mp)u move on. 

Cause If one day you wake up and find that your missing me
And your heart starts to wonder where on this earth I could be
Thinkin maybe you’ll come back here to the place that we’d meet
And you’ll see me waiting for you on the corner of the street
So I’m not moving, I’m not moving

Kalau melihat sekilas pada liriknya, sepertinya orang yang sedang patah hati jika ditampar pun tidak akan sadar. Tapi mungkin memang begitulah orang yang tidak bisa move on. Meskipun kita congkel matanya keluar dan kita bawa buat melihat kenyataan, hatinya akan tetap tertutup. 

8. A Million Dreams - Ziv Zaifman, Hugh Jackman, Michelle Williams

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun