Jean-Paul Sartre, seorang filsuf eksistensialis terkemuka, menyatakan bahwa eksistensi mendahului esensi. Maksudnya, manusia pertama-tama ada, kemudian menentukan dirinya sendiri melalui tindakan dan pilihan yang dibuat. Dalam dunia yang semakin dipengaruhi oleh teknologi dan kecerdasan buatan (AI), pandangan eksistensialis Sartre menjadi relevan kembali. Era digital membawa pertanyaan baru tentang identitas, kebebasan, dan makna kehidupan. Bagaimana konsep eksistensialisme Sartre dapat diterapkan dalam konteks AI dan kehidupan digital?
KEMBALI KE ARTIKEL