Menteri Sosial menekankan bahwa langkah selanjutnya adalah memperkenalkan program pemberdayaan untuk para penerima bansos. Penerima bantuan tidak hanya harus bergantung pada bantuan sosial, namun mereka juga diberdayakan agar bisa menjadi keluarga yang lebih mandiri. Hal ini, menurut Gus Ipul, menjadi tantangan besar bagi Kementerian Sosial, yang sering kali dianggap terlalu fokus pada perlindungan sosial tanpa memberikan cukup perhatian pada aspek pemberdayaan.
Mendorong Kemandirian Melalui Pendidikan: Sekolah Rakyat sebagai Solusi
Salah satu program penting yang diungkapkan oleh Gus Ipul adalah konsep sekolah rakyat, yang bertujuan memberikan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin. Menurutnya, melalui pendidikan yang lebih baik, anak-anak dari keluarga kurang mampu akan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih cerah.
"Presiden Prabowo menekankan pentingnya membangun sekolah-sekolah unggulan yang disebut dengan sekolah rakyat, yang akan menjadi akses bagi keluarga miskin untuk mendapatkan pendidikan yang layak," jelas Gus Ipul.
Sekolah rakyat, sebagaimana disampaikan Gus Ipul, akan menyediakan pendidikan yang setara dengan sekolah unggulan. Dengan demikian, anak-anak dari keluarga miskin bisa meraih pendidikan berkualitas tanpa terhalang oleh keterbatasan ekonomi. Gus Ipul menyebutkan bahwa sekolah rakyat ini nantinya akan melahirkan agen-agen perubahan yang tidak hanya berdampak bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat mereka.
Sebuah Langkah Nyata: SMA Unggulan CT Arsa sebagai Contoh
Untuk memperkuat konsep tersebut, Gus Ipul memberikan contoh dari SMA Unggulan CT Arsa di Sukoharjo, yang telah berhasil memberikan pendidikan kepada anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Di sekolah ini, terdapat anak-anak dari berbagai latar belakang, seperti tukang becak, buruh serabutan, dan anak yatim, yang telah diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas.
“Di sini, mereka diajarkan untuk percaya diri, berbicara dalam bahasa Inggris dan Arab, serta merasa optimis terhadap masa depan mereka,” tambah Gus Ipul.
Ia juga menceritakan bahwa anak-anak yang awalnya merasa tidak nyaman dengan lingkungan baru, seperti tidur di kasur atau mengikuti jadwal yang ketat, kini mulai terbiasa dan merasa lebih siap menghadapi tantangan hidup.
Mengajak Masyarakat untuk Berpartisipasi
Menteri Sosial juga mengajak masyarakat untuk aktif dalam memberikan masukan, usul, dan saran dalam proses pemutakhiran data penerima bantuan sosial. "Kami mendorong masyarakat untuk memberikan umpan balik agar data yang tidak tepat sasaran bisa diperbaiki bersama-sama," ujarnya.
Sebagai langkah konkret, masyarakat dapat memberikan masukan melalui aplikasi cek bansos atau melalui RT/RW setempat.
Kesimpulan
Program pemberdayaan dan pendidikan menjadi langkah penting dalam mengurangi ketergantungan pada bantuan sosial dan membuka kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mandiri. Dengan semangat yang tinggi dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan kemiskinan dapat ditekan dan kemandirian ekonomi dapat terwujud lebih luas