Lihat saja, setiap Timnas berlaga, masyarakat antusias mendukungnya, baik langsung nonton ke stadion, maupun menggelar acara nonton bareng di lingkungannya dan di kafe-kafe.
Tapi kini, masyarakat di berikan tontonan yang bikin mual, rebutan perahu PSSI. Kini, ada dua perahu dengan layar masing-masing ditulisi PSSI. Satu perahu juru mudinya Djohar Arifin, perahu lainnya dikemudikan oleh La Nyalla Mattalitti.
Perahu PSSI memang sejak lama gaduh. Ribut dan bising. Ketika pemain tim nasional berjibaku di lapangan menyepak bole demi gol kemenangan, dalam perahu PSSI, penumpangnya juga saling sikut dan sepak. Dan kegaduhan di perahu PSSI, sudah dipastikan mencoreng muka dunia sepakbola Indonesia.
Sepertinya di tanah air, para elit di panggung apapun doyannya membuat bising. Di panggung politik bising. Di panggung olahraga tak kalah gaduh. Mereka bising dan gaduh hanya mengurusi ego dan periuk kelompoknya. Sedikit yang berpikir untuk kemaslahatan bersama.
Kini dunia sepakbola makin lucu. Ada dua liga yang dihelat. Dan kemungkinan ada dua tim nasional. Jangan-jangan nanti juga kalau hobi gaduh dan saling sikut makin menjadi, akan ada presiden tandingan di negeri ini yang dipilih atas nama sebuah komite penyelamat. Padahal siapa yang mau diselamatkan...
