Dia menatap nanar, seusai hujan tadi malam. Kakinya berbalur lumpur. Tangan mengapit buku berbungkus plastik. Dia berdiri di depan sekolah yang roboh, yang diperbaiki sebulan lalu. Entah kenapa sekolah cepat roboh. Mungkin karena duitnya dikorupsi.
Ia pun berbalik badan. Hari ini tak ada pelajaran. Bergegas pulang ke rumah, puluhan kilometer jauhnya. Mungkin pada ibunya ia bercerita.
" Mak, sekolah kami roboh lagi,"