Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Pilihan

Melawan Penyakit Birokrasi Via Twitter ala Ridwan Kamil

1 April 2014   00:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:15 99 1
Sudah bukan rahasia lagi, bila berurusan dengan lembaga pemerintahan, seringkali dihadapkan dengan urusan birokrasi yang berbelit. Alih-alih bisa cepat rampung, justru yang terjadi urusan bisa molor memakan waktu. Belum lagi, dihadapkan pada kelakuan birokrat 'nakal' yang kerapkali mengail di air keruh, memanfaatkan kewenangan untuk laba pribadi.
Tapi, untunglah secercah harapan muncul, ketika di beberapa daerah terpilih kepala daerah yang punya semangat progresif. Mereka punya komitmen untuk memangkas belitan birokrasi yang memakan ongkos dan waktu. Mereka juga tak segan melakukan terobosan yang acapkali tak pernah terpikirkan sebelumnya. Salah satu kepala daerah yang punya segudang kiat itu adalah Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung.
Meski baru seumuran jagung memimpin Kota Kembang, Ridwan sudah banyak melahirkan beberapa terobosan. Mulai dari merevitalisasi ruang-ruang hijau di kota kembang, sampai memanfaatkan lapak internet untuk mendekatkan rakyat kota kembang dengan para pemangku kewenangan. Salah satu yang didayagunakan Ridwan adalah jejaring twitter. Ridwan sepertinya sangat paham, twitter dan jejaring media sosial kini telah menjelma menjadi panggung publik untuk menyuarakan segala tetek bengek unek-uneknya tanpa harus takut kena sensor. Twitter ibarat telah menjadi republik tersendiri, republik milik publik.
Ridwan juga paham, birokrasi masih dilekati penyakit, yang membuat urusan publik menjadi berbelit, makan waktu dan ongkos, bahkan menjadi tambang  pungutan liar. Ia pun, memanfaatkan twitter, untuk memangkas itu. Lewat twitter, ia buka akses bagi masyarakat kota kembang, mengadu segala hal masalah yang terkait dengan kotanya. Baru-baru ini, Ridwan, melansir akun-akun twitter yang bisa digunakan warga kota kembang mengadu kepada pemangku kota. Akun-akun itu pun, ia umumkan via twitter.
"Pemkot BDG gunakan twitter sbg media ut tampung keluhan aspirasi warga,"kicau Ridwan lewat akun twitternya @ridwankamil.
Bagi warga Paris van Java, yang ingin mengadu atau curhat tentang masalah persampahan di Kota Kembang, Ridwan mempersilahkan warganya mengadu ke akun twitter @PDKEBERSIHAN. Sementara yang punya unek-unek atau ingin melaporkan tentang masalah jalan, gorong-gorong, banjir dan permohonan URC tambal jalan, warga bisa mengadu lewat akun @dbmpkotabdg .
" Utk laporan gangguan kenyamanan dan ketertiban K3 di jalanan BDG kontak @Satpolppbdg," kata Ridwan lewat akun twitternya.
Sementara bagi warga yang ingin komplain atau mengadukan aspirasi tentang urusan  pelayanan kependudukan, Ridwan mempersilakan untuk sampaikan ke akun @Dukcapilkotabdg. Sedangkan bagi yang merasa tak puas atas pelayanan di kelurahan dan kecamatan, warga bisa melapor ke akun @Info_BagPemum. Dan, bagi warga Kota Kembang yang butuh pertolongan darurat, seperti pemadam kebakaran atau pertolongan kemanusian lainnya, Pemkot Bandung menyediakan dua akun di twitter sebagai tempat mengadu. Dua akun itu adalah @VR_113 dan @diskar_bdg.
"Untuk komplain terkait pungli, pungutan dan isu2 di pendidikan silahkan kontak @disdik_bandung," kicau Ridwan di akunnya.
Masalah pertamanan kota pun tak luput dari perhatian Ridwan. Bagi warganya yang ingin mengurus ijin pakai taman yang ada di Bandung, tak perlu susah payah dan repot-repot, cukup mengontak akun @diskamtam. Seperti diketahui, di era Ridwan, banyak taman di bangun, diantaranya taman jomblo, taman musik Bandung, dan taman Persib. Dan tiap-tiap taman, punya akun sendiri-sendiri. Misalnya taman Jomblo, memiliki akun @Taman_Jomblo. Sedangkan taman musik punya akun @tamanmusikbdg. Sementara untuk taman Persib, disediakan akun@tamanpersibbdg
"Untuk urusan lampu lain mati atau parkir liar dll yg bikin macet silahkan kontak @dishub_kotabdg," kata Ridwan via akun twitternya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun