Kang Adul mau cerita tentang pengalaman pertama ikutan acara lari di Jakarta minggu lalu. Acaranya bernama Sahurun yang diadakan di Lapangan Hoki, GBK. Iklannya muncul di beranda Instagram saya. Kebetulan sudah sebulan ini saya rutin lari di GBK setiap hari senin jam 5 sore, dan tiap hari Minggu sebelum puasa selalu ikut keluarga olahraga di sana. Jadi, persiapan yang saya punya hanya latihan-latihan sebelumnya.
Kenapa saya putuskan untuk mencoba even lari tersebut? Apalagi larinya jam 12 malam, di usia yang 40an dan badan yang overweight memang ada rasa khawatir, apalagi baru mulai olahraga. Namun, Â saya merasa masih bugar, dan ingin meyakinkan diri saya bahwa saya bisa menyelesaikan lari 5 KM tersebut.Â
Semangat saya masih menyala sepertinya. Ikutlah saya even itu, dengan harapan bisa memperkuat mental saya.Hari Jumat, tanggal 29 Maret 2024, saya naik ojek jam 21.45 dari Cipete menuju Lapangan Hockey, GBK. Dingin menyergap selama perjalanan ke sana karena saya ga pake jaket. Saya sengaja berangkat dengan kondisi siap lari saja, karena ga mau nitip-nitip barang di sana. Sesampainya di sana, saya baru tahu, lapangan biru dan luas yang biasa saya lewati itu adalah lapangan hockey. Selama ini cuma liat, sambil memacu motor pulang kerja.
 Kebanyakan pelari di sana datang berkelompok, atau bersama komunitasnya. Saya datang sendiri, dan kebetulan berpapasan dengan orang yang sendiri juga di sana, yang bekerja sebagai pengacara. Dia masih sangat muda, namun kelihatan sudah ahli dalam bidang olahraga. Dia mengajarkan stretching yang cukup membuat jantung berdegup kencang, sempat timbul keraguan apakah saya akan melanjutkan lari tersebut, saat dimana saya biasanya sudah tertidur. Pelari lainnya juga kelihatan sibuk melakukan peregangan, dan berfoto-foto.
Saatnya mulai berlari, kami semua berkumpul di lokasi start, saya dan si pengacara sudah berpisah, saya di pace 8, dia di pace 6. Saya kurang paham sebelumnya soal pace ini. Pengacara ini bilang ke saya, kalau dia yakin saya bisa di pace 8.
Saat start dimulai, orang-orang berlari dan banyak yang melewati saya.Â
Hihi, saya pikir saya akan berlari sebisanya saja, setelah beberapa lama, saya melihat pelari berbendera pace 8, dan saya mengikutinya, namun saya masih merasakan bisa melewati pace tersebut, dan saya melewatinya dan berusaha melihat tanda KM 1. Tanda itu tidak terlihat, saya terus berlari, sampai akhirnya saya lihat tanda belokan, dan beberapa meter setelahnya saya melihat KM 2.
 Waaah, senangnya, ternyata sudah 2 KM. Saya berlari menjaga kecepatan saya, tidak cepat, namun setelah melewati pelari yang berbendera pace 8, saya merasa lebih percaya diri, hehe. Saya berlari sampai water station dan minum pocari segelas, lalu lari lagi. Biasanya yang sakit adalah bagian telapak, dan bagian perut kanan dekat ginjal.Â
Selama bulan puasa, saya kurang minum air putih sepertinya, jadi bila berasa sakit, kecepatan lari saya kurangi. Sampai KM 3, saya lihat ada putaran, dan saya lihat banyak orang yang mulai berjalan, dan saya bisa melewati mereka. Setelah melewati putaran, saya baru lihat, ternyata masih banyak orang di belakang pelari berbendera pace 8.Â
Entah kenapa, kepercayaan diri saya semakin meningkat, karena badan saya kan berat, dan saya tidak berlari cepat, tapi tetap konsisten. KM 4 sudah dilewati, dan saya lihat gerbang masuk lapangan hoki di depan mata, satu  belokan lagi pikir saya.Â
Saya tetap menjaga kecepatan, eh ternyata ada satu belokan lagi, Ya, belokan garis finish, saya tersenyum sambil berlari dan menambah kecepatan, sampai akhirnya, Finish!!! 5 KM pace 7.5. Saya senang sekali, sambil berjalan pelan, mengantri untuk ambil air, pisang, dan .... Medali. Yeay! Saya dapat medali. I'm 40s but I feel like a kid. It's my first medal.
Pengalaman yang sangat berkesan, dan pengacara muda itu menghampiri saya dan berkata kalau saya hebat bisa pace 7.5. Terima kasih
Malam ini saya telah menaklukkan diri dan membuktikan age is just a number. Masih banyak yang lebih hebat, tapi hari itu lawan saya bukan orang lain, tapi diri saya sendiri. Pelajaran yang saya dapatkan dari even lari ini adalah, berlarilah sesuai kemampuan, dan ikuti keadaan tubuh kita, namun tetaplah melangkah. What a great night!