Meniupkan hawa ketenangan dalam ubun-ubunku
Sehingga memudar segala keresahan
Entah sudah berapa lama engkau senantiasa merawatku
Dari segala lara yang hanya engkau sendiri yang mampu menyembuhkan
Rasa sakitku ini tak mungkin untuk terobati
Karena ia adalah dera kerinduan yang teramat dalam
Meski tak sedetik pun engkau pernah meninggalkanku
Tapi, kerinduan ini senantiasa membuncah karena kebutaanku akan hadirmu
Kelamnya jiwaku tak pernah mampu merasakan hadirmu
Tumpulnya rasaku tak pernah bisa menemukan hangatnya belaian tanganmu
Meski engkau sungguh teramat dekat
Bahkan lebih dekat dari urat nadiku sendiri
Entah sampai kapan jiwa yang gulita ini akan terus menghalangi
Perjumpaanku atas dirimu
Sudilah kiranya tuan mengulurkan tangan
Agar hamba tak lagi terperosok ke dalam jurang-jurang kenistaan