Yang sabar menuntunku hingga perkasa
Yang jeli mengarahkanku ke titian yang benar
hingga aku tak lagi melangkah dengan sembarang
Tangan-tangan kekar yang biasa menuntunku itu kini semakin berkerut
Pertanda betapa banyak waktu yang telah ia rajut
Demi mengudar babak-babak yang kusut
Berbekal sanubari yang terus lurus dan menghindarkannya dari segala hasut
Entah kenapa kedamaian seringkali kutemui pada tangan-tangan mereka yang tak lagi bertenaga
Seperti ketika ia masih muda dan begitu kuat untuk mencekeram
Seakan ia mengajariku bahwa kekuatan memang tak pernah bisa untuk terus diagungkan
Sebab di suatu masa ia akan terlepas
Dan berganti hasta-hasta baru yang lebih leluasa untuk menggenggam