Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Menanti Kesadaran

23 Februari 2021   08:11 Diperbarui: 23 Februari 2021   08:18 102 17
Aku tahu pintu hatimu telah lama terkunci
Tapi aku kan mendatanginya ribuan kali

Seisi bumi dan langit kan mendampingi
Kegigihan langkahku yang memenuhi relung hati

Wahai tuan dan nyonya, engkaulah sebongkah gunung yang membaja
Tapi ketabahanku adalah derai air mata yang perlahan akan menembus cangkang hatimu

Air kan selalu setia mengalir dari telaga
Yang bergerak bersama angin dan awan
Itulah langkah harapanku yang tak pernah bisa padam

Kan kuarungi malam-malam yang kelam
Bersanding angan-angan akan hadirnya kembali kesadaranmu
Seperti masa dahulu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun