Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Risalah Angin

8 November 2013   15:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:26 73 0

Di suatu ketika, di bawah langit september yang sedang terlelap. Aku berjalan sambil duduk diatas kursi ketidaktahuan. Ya, aku tak kemana-mana. hanya duduk bersandar tapi fikiranku yang berjalan. Ia berjalan mengisi kekosongan tapi bukan kekosongan yang utuh, kenyataannya masih ada kopi pekat didepanku yang memberi harapan dan peringatan tentang pahit manis kehidupan, tetang kehidupan yang akan terasa pahit jika kita tak tahu cara menikmatinya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun