Suatu malam di bulan Mei, mereka datang menghampiriku, duduk, lalu bercerita panjang lebar tentang Dunia yang sangat indah ini. segalanya mendadak pilu, ketika cerita demi cerita itu mulai ku fikirkan, entah kenapa otak serasa membeku, darah-darah enggan lagi mengalir.
Iya, memang wajar sebagai manusia pada umumnya, di usiaku yang penuh dengan Emosi, yang penuh dengan pencarian jati diri, tak dapat di pungkiri bahwa Cinta adalah segala-galanya, bahkan Cinta berada di posisi tertinggi pada otak, Cinta jauh lebih berpengaruh dari pada Makan, orang tua, guru, bahkan agama sekalipun, cinta lebih terfikir secara Optimal di usia itu..
Dunia ku berhenti seketika ketika mendengar Wanita itu telah di Lamar oleh kekasihnya, bagaimana mungkin bisa ku pahami, Melihat mereka berdua saja sudah cukup menyiksaku, apalagi melihat mereka bersatu, itu sungguh di luar nalarku..
Di temani secangkir kopi dan segenggam api yang membara, aku hanya duduk dan lebih memilih diam karena melangkahpun sudah tak mungkin..
Hanya pena yang mampu membuat coret-coretan, yang mampu menuliskan apa yang ingin ku ceritaka, tentang Cinta ini, cinta yang harusnya telah milikku, cinta yang mestinya hanya unttukku, cinta yang harusnya tak mungkin terhapus waktu..
Mungkin demikianlah ungkapan yang bisa ku ceritakan tentang Lagu CINTA INI yang aku ciptakan...
Dengarkan Emosi ku di LAGU ini..
Terima kasih Kompasianer menerima Curhatanku...