Sebut saja Agus, ia bekerja sebagai pelayan di sebuah pusat perbelanjaan alat-alat teknik. Ia yang lulusan STM setiap hari harus bolak-balik Jakarata-Bogor untuk mengais rizki menafkahi istri dan dua anaknya yang masih balita. Untuk dapat angkutan yang murah, ia menggunakan KRL Ekonomi Jabodetabek sehingga rumah kontrakannyapun didekatkan dengan stasiun kereta.