“Mau ke mana, Tuan?” tanya ramah seorang bapak separuh baya sambil tersenyum kepadaku beberapa saat setelah aku duduk di kursi yang nomorya sama dengan nomor pada tiket yang aku pegang. Aku tak langsung menjawab sebab masih mencoba membetulkan letak ranselku yang aku taruh di bawah tempat duduk. Aku tak berani meletakkan ranselku pada bagasi yang terletak di atas kepala penumpang sebab aku khawatir akan kelupaan.