Tentunya sebagian peserta didik SMP melihat secara langsung debu vulkanik bertebaran di sekitar rumah mereka, debu-debu pekat bertebaran di jalan menuju sekolah mereka. Dan mereka melihat beberapa orang dewasa mengenakan masker pelindung pernafasan. Hal tersebut menjadi pengalaman baru bagi sebagian peserta didik.
Pada Kurikulum 2013, geografi sebagai platform IPS melalui pendekatan ilmiah (scientific) tema debu vulkanik sangat relevan khususnya kelas 7 baik dalam materi “keadaan alam dan aktivitas penduduk Indonesia” maupun pada materi “interaksi manusia dengan lingkungan”. Guru dapat mendorong peserta “tahu bagaimana” Jawa Barat dengan Jawa Timur memiliki konektisitas alami, arah angin ke barat membawa material debu vulkanik dari Gunung Kelud Jawa Timur menuju Jawa Barat. Debu vulkanik tersebut juga berdampak pada aktivitas transportasi, 7 Bandara lumpuh sehingga masyarakat beralih moda transportasi dari pesawat beralih ke kereta.
Guru dapat mendorong peserta “tahu mengapa” permintaan masker pelindung pernafasan meningkat tajam.Secara sosiologi peserta didik “tau apa” pekatnya debu vulkanik tersebut sehingga membuat sebagian elemen masyarakat berempati dengan membagikan masker kepada pengendara kendara bermotor. Peserta didik “tau apa” rekam jejak erupsi Gunung Kelud beserta gambaran peristiwa yang menyertainya.
Pendekatan ilmiah (scientific appoach)
Pendekatan ilmiah baik melalui fenomena sosial dan fenomena alam aktual dapat mendorong peserta didik untuk mengamati. Setelah peserta didik mengamati dia dapat memasuki tahap bertanya jika ada yang dia tahu untuk ditanya. Proses mengamati dan bertanya ini memeberikan deskripsi atau gambaran fenomena tersebut secara lebih nyata sehingga siswa lebih punya penalaran terhadap hal tersebut. Debu vulkanik kelud peserta didik mengamati langsung salah satu dampak vulkanik, mereka dapat bertanya langsung kepada Guru mereka jika ada pertanya tentang debu vulkanik, setelah itu mereka paham mengenai debu vulkanik.
Tema Pembelajaran IPS berkaitan dengan bencana, akan membangun kesadaran peserta didik dalam penanganan bencana baik secara mandiri maupun kolektif. Fenomena bencana alam yang aktual terjadi seperti debu vulkanik, kebanjiran, longsor yang terjadi di likungan peserta didik sangat sesuai dengan pendekatan ilmiah yang diterapkan di Kurikulum 2013.
Pembelajaran berbasis fakta dan fenomena aktual dapat mendorong peserta didik berpikir kritis, analitis, dan mampu mengaplikasikan materi pembelajaran. Membangun sumber daya manusia yang memiliki keseimbangan pengetahuan dan sikap berkarakter (soft skills) dilengkapi kecakapan hidup untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah (hard skills)
Pembelajaran berbasiskan fakta aktual akan mempermudah peserta didik untuk melakukan proses mengamati, menanya, mengkomunikasikan,dan menalar materi pembelajaran tersebut. Dari penalaran yang diperoleh peserta didik dapat bertindak. Jika ada manfaatnya, bagaimana manfaat itu dapat diperoleh, tetapi jika ada dampak buruk, bagaimana peserta didik dapat menghindarinya.