Inilah aku. Seumpama kayu, sesungguhnya aku hampir rapuh. Â Di permainkan hujan, di telantarkan gersang, siang menjadikan panas memiliki wewenang, membakar perlahan segala perkakas yang menjadikan aku seperti daging panggang. Malam pula menjelang, membentangkan dingin agar tubuh dan jiwa membeku bersama angin, mencabuti segala mimpi masa depan.
KEMBALI KE ARTIKEL