Puisi: Ke Mana Hujan Membawa Pergi Engkau dan Mimpi Putih
25 Mei 2021 20:03Diperbarui: 25 Mei 2021 20:321027
Mei menangis bersama gerimis, rintik kecil airmata langit mengungkit takdir. Tanah mulai gersang penuh gelombang, debu-debu beterbangan mencari kekasih abadi. Masing-masing jiwa membaca mei dan hujan dengan nada berbeda.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.