Dari keremangan pagi yang berselimut dingin. Setelah sholat shubuh yang tergesa memulai dan mengakhiri, engkau tergesa menyiapkan bekal mengarungi takdir. Baju rombeng lebih tipis dari kertas pembungkus nasi, celana komprang bertali rafiah yang telah usang, tanpa alas kaki, tanpa upacara pelepasan menuju perjuangan.
KEMBALI KE ARTIKEL