Di sini, tepat dua meter di hadapanku. Berdiri dengan angkuh sebatang pohon jambu, tempat biasa aku bergulingan mempermainkan perasaan ibu, menari mengitari batang kayu besar yang setia menontonku. Aku tak pandai berayun seperti mereka, memanjakan tubuh di antara dahan di ketinggian. Aku iri, tapi apa daya
KEMBALI KE ARTIKEL