Air mata dan darah para korban bencana alam gempa bumi di Nepal masih mengalir. Puing-puing bangunan yang roboh masih berserakan. Korban hidup maupun mayat-mayat yang terkurung di bawah puing itu pun belum semuanya ditemukan, akan tetapi sebagian ustadz dan/atau kiyai di Program Damai Indonesiaku di TV One (Minggu 3 Mei 2015) menyebut bencana dahsyat itu sebagai azab Tuhan atas dosa-dosa manusia yang berbuat maksiat. Sasaran tembak para ustadz itu pun meluas ke isu-isu sosial politik terkini di tanah air, misalnya isu legalisasi pelacuran dan minuman keras yang digulirkan gubernur DKI, Ahok, baru-baru ini.