Entah kenapa setelah banyak pewarta memuat berita tentang hubungan antara seorang pesohor bernama Sinta Bachir dengan sosok yang katanya seorang (purnawirawan?) perwira tinggi bintang tiga, saya kok jadi kepikiran (dalam ingatan saya yang terbatas) mengapa cukup banyak figur jenderal bintang tiga baik di TNI maupun kepolisian yang sering dijadikan objek pengkabaran oleh media massa. Celakanya, sebagian besar dari mereka kemudian kita ketahui meredup karirnya, atau kalau tidak, minimal sedikit mencoreng namanya. Yang ”selamat” dan kemudian purna tugas, eh, saat menikmati masa pensiun, akhirnya ”terkena” juga. Apakah mungkin karena penyandang tiga bintang berderet di pundaknya itu merupakan sosok potensial yang ”strategis” untuk ”diapa-apakan”? Maksud saya, ”diapa-apakan” bisa bermakna positif (akan diorbitkan) maupun sebaliknya (memang dijelek-jelekkan untuk maksud tertentu).
KEMBALI KE ARTIKEL