Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Mengapa Puasa di Bulan Sya'ban Istimewa?

27 Maret 2020   04:43 Diperbarui: 27 Maret 2020   04:42 339 2
Tak terasa bulan Rajab telah berlalu. Hanya tinggal satu bulan lagi menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Tutup tanggal bulan Rajab, menandai masuknya bulan Sya'ban. Bulan Sya'ban adalah bulan yang istimewa. Bulannya Nabi Muhammad Saw.

Di Bulan Sya'ban Rasulullah saw. melakukan puasa, ada yang mengatakan penuh sampai disambung dengan Ramadhan, ada pula yang mengatakan sebagian besar. Dalam salah satu kesaksian istri Nabi Muhammad Saw, Sayyidah 'Aisyah ra, didawuhkan,

-- --

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya'ban. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya'ban seluruhnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Lalu, mengapa Raslullh mengistimewakan Sya'ban dengan puasa sunah?

Nabi Muhammad saw menjawab setidaknya dengan dua alasan:

Pertama, bulan Sya'ban adalah bulan laporan amal. Hari yang istimewa. Selalu kita sambut tiap tahun dengan merayakan malam nishfu Sya'ban. Dalam sebuah hadis didawuhkan,



"Sya'ban adalah bulan diangkatnya (dilaporkan) amal kepada Tuhan yang menguasai seluruh alam. Maka saya senang saat amal saya dilaporkan saya sedang berpuasa" (HR An-Nasa'i)

Hadis ini secara kandungan hampir mirip dengan hadis tentang anjuran puasa Senin Kamis. Hari Senin adalah hari kelahiran beliau, dan Kamis adalah hari diangkat amal dalam waktu satu minggu. Namun pada malam nishfu Sya'ban, menurut riwayat, yang diangkat adalah amal selama satu tahun penuh.

Kedua, Sya'ban adalah bulan catatan ajal

: " .

"Sesungguhnya Allah menentukan kematian setiap jiwa pada tahun itu (ditentukan di bulan sya'ban). Maka saya senang jika ajal mendatangi saya dalam keadaan berpuasa"

Terkait status hadis ini diberi penilaian oleh Al-Hafidz Al-Haitsami:

.

"Diriwayatkan oleh Abu Ya'la. Didalamnya terdapat perawi bernama Muslim bin Khalid Az-Zanji (guru dari Imam Syafi'i), ia dikomentari oleh ulama lain dan juga ada yang menilai perawi terpercaya"

Bulan Sya'ban sangat dianjurkan untuk berpuasa. Kita sebagai umat nabi Muhammad Saw tentu saja selalu mengikuti sunah-sunah beliau.

Adapun redaksi niat puasa bulan Sya'ban jika kita melafalkan niat di malam hari adalah,



Nawaitu shauma ghadin 'an ad'i sunnati Sya'bana lillhi ta'l.

"Aku berniat puasa sunah Sya'ban esok hari karena Allah SWT."

Sedangkan jika melafalkan niat di siang hari sebelum masuk waktu dzuhur, dengan catatan belum melakukan hal yang membatalkan puasa adalah,

 

Nawaitu shauma hdzal yaumi 'an ad'i sunnati Sya'bana lillhi ta'l.

"Aku berniat puasa sunah Sya'ban hari ini karena Allah SWT."

Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun