Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Keringat Tanpa Batas

9 Desember 2015   06:24 Diperbarui: 9 Desember 2015   07:56 24 0
Pada malam hari di salah satu kolong jembatan kota terlihat seorang anak remaja laki berusia 18 tahun duduk melamun sambil bersandar pada gubuk tua . Anak laki itu mengusap air mata yang tersisa di pipinya, matanya terlihat merah dan masih terdengar sisa isakan tangis dari mulutnya.Tak lama keluarlah dari gubuk tua seorang wanita lansia tidak beralaskan kaki yang datang mengahampiri anak itu dengan langkah lambat seperti menahan sakit pada kakinya. ”Kembalilah nak, ini sudah larut malam. Maafkan Emak untuk hari ini karena tidak bisa memberikan uang seperti biasa .“ ujar wanita itu menahan seraya ingin meneteskan air mata, namun anak itu tetap diam dan tidak menghiraukannya. “Percayalah nak, Emak janji besok akan memberikan uang hasil memungut sampah dua kali lipat dari biasanya dan Emak akan berangkat setelah subuh.” katanya sambil merayu. Mendengar kalimat tersebut tanpa sepatah kata, sang anak berdiri dan langsung masuk ke dalam gubuk tua .

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun