Kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan sering kali membuat kita merasa kewalahan dengan pikiran dan emosi yang silih berganti. Mengelola pikiran dan emosi dengan bijak adalah kunci untuk mencapai kedamaian batin dan keseimbangan hidup. Dengan artikel ini semoga bisa  membantu pembaca dari berbagai latar belakang kesibukan untuk berdamai dengan pikiran dan emosi mereka, serta memaknai kehidupan ini dengan lebih realistis dan sederhana.
Pikiran dan emosi kita dipengaruhi oleh dua sistem utama dalam otak: sistem otomatis (autopilot) dan sistem intensional. Sistem otomatis, yang terletak di bagian amygdala, bereaksi cepat terhadap situasi stres, namun sering kali berlebihan dalam konteks kehidupan modern yang tidak mengancam jiwa. Di sisi lain, sistem intensional, yang melibatkan prefrontal cortex, memerlukan upaya sadar untuk mengaktifkannya dan membantu kita dalam pemikiran rasional dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Langkah-Langkah untuk Mengelola Pikiran dan Emosi
1. Berhenti dan Bernafas: Salah satu cara untuk merespons daripada bereaksi adalah dengan berhenti sejenak dan mengambil napas dalam. Ini membantu kita menghindari reaksi impulsif dan memberikan waktu untuk berpikir lebih jernih.
2. Jurnal: Menulis jurnal dapat membantu melepaskan pikiran dan emosi yang terpendam, serta memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi emosional kita dari waktu ke waktu. Penelitian menunjukkan bahwa menulis jurnal dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan.
3. Mindfulness: Praktik mindfulness atau kesadaran penuh melibatkan fokus pada momen saat ini tanpa menghakimi. Ini dapat membantu kita mengamati emosi dan pikiran tanpa terseret oleh mereka. Dengan latihan, mindfulness dapat membuat kita lebih tanggap dan kurang reaktif terhadap stres.
4. Olahraga dan Aktivitas Fisik: Aktivitas fisik meningkatkan aliran oksigen ke otak dan dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Berjalan di alam atau berolahraga secara teratur dapat menjadi cara efektif untuk mengelola emosi.
5. Bekerja dengan Profesional: Jika emosi terasa terlalu berat untuk dihadapi sendiri, tidak ada salahnya mencari bantuan profesional seperti terapis atau konselor. Mereka dapat memberikan strategi  yang lebih spesifik dan membantu mengidentifikasi akar dari emosi yang kita rasakan.
Dalam proses mengelola pikiran dan emosi, penting untuk tetap realistis dan sederhana dalam memaknai kehidupan. Kita sering kali terjebak dalam harapan yang tidak realistis atau terlalu perfeksionis, yang hanya menambah beban emosional kita. Dengan menerima kenyataan bahwa emosi datang dan pergi, dan bahwa kita tidak selalu memiliki kontrol penuh atas setiap pikiran, kita dapat belajar untuk hidup lebih damai.
Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Tara Brach, salah satu cara untuk menghadapi emosi adalah dengan menggunakan pendekatan RAIN: Recognize (mengenali), Accept (menerima), Investigate (menyelidiki), dan Nurture (merawat) emosi tersebut dengan kasih sayang. Ini membantu kita untuk tidak menghindari atau menekan emosi, melainkan menerima mereka sebagai bagian alami dari pengalaman manusia.
Dengan mengintegrasikan langkah-langkah ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencapai keseimbangan emosional yang lebih baik dan hidup dengan lebih tenang. Mengelola pikiran dan emosi dengan bijak tidak hanya meningkatkan kesehatan mental kita, tetapi juga membantu kita menjalani kehidupan dengan cara yang lebih realistis dan sederhana.
Referensi:
1. "How to Manage Your Thoughts, Feelings, and Behaviors," Psychology Today.
2. "How To Control Your Emotions, According To Mental Health Experts," mindbodygreen.
3. "How to Control of Your Mind: 10 Tips to Master Your Thoughts," BetterUp.
4. "How Mindfulness Can Help Us Better Manage Our Emotions," Psychology Today.