Kampanye di lokasi Car Free Day Banda Aceh, dinilai menjadi lokasi penting untuk kampanye, sebab strategis untuk memberikan edukasi secara terbuka kepada masyarakat.
Pengurus YouthID, Syarifah Zahra Salsabila, mengatakan kampanye dalam rangka memperingati 16 HAKTP ini sebagai salah satu cara untuk mengajak masyarakat menciptakan ruang aman bagi perempuan dan anak di tengah masyarakat Aceh.
"Senang rasanya melihat beragam lintas komunitas dapat berkolaborasi menyatukan suara dalam aksi kampanye bersama 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan & Anak yang bertepatan pada Minggu 11 Desember 2022 ini, Semoga kampanye bersama ini dapat berdampak guna menciptakan ruang aman bagi perempuan dan anak di tengah masyarakat Aceh, serta ruang kolaborasi lintas komunitas dapat terus tercipta dengan beragam gaungan positif lainnya," kata Syarifah.
Koordinator Fasilitator Forum Anak Tanah Rencong Provinsi Aceh, Hafizh Aqram, mengatakan kampanye ini juga mengajak semua pihak untuk berani menjadi pelopor dan pelapor untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Alhamdulillah kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Besar harapan kegiatan Kampanye 16HAKTP ini dapat terus dilakukan agar bisa mengedukasi banyak orang untuk bersama-sama bersuara dan menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak disekitar lingkungan kita," tegas Hafizh.
Relawan Flower Aceh, Muhammad Khaidir, mengatakan 16 HAKTP yang dilaksanakan tiap tahunnya menjadi momentum bagi semua pihak untuk lebih serius melakukan upaya sistematis dan masif dalam pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Aceh, terutama memastikan upaya pemenuhan hak perempuan dan anak korban kekerasan dan kejahatan seksual.
Momen ini juga jadi sarana untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga lebih sadar dan peduli melakukan upaya pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Ayo kita semua terus memperkuat kerjasama untuk saling melindungi. Kami juga berharap komitmen pemerintah Aceh melalui kebijakan dan anggaran yang berpihak pada perempuan dan anak, khususnya korban kekerasan di Aceh," ujar Khaidir.