Namun, apakah kurikulum merdeka juga memberikan kemudahan bagi guru dalam hal administrasi? Atau justru menambah beban dan kerumitan bagi guru yang harus menyiapkan berbagai dokumen dan perangkat pembelajaran?
Dokumen Administrasi Guru di Kurikulum Merdeka
Salah satu perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya perubahan dalam dokumen administrasi guru. Dokumen administrasi guru adalah dokumen yang harus disiapkan dan disusun oleh guru sebagai acuan dan dokumentasi dalam proses pembelajaran.
Dokumen administrasi guru di kurikulum merdeka meliputi
1. Buku kerja guru
yang berisi analisis capaian pembelajaran (CP), tujuan pembelajaran (TP), alur tujuan pembelajaran (ATP), dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP).
2. Modul ajar
yang berisi rancangan pembelajaran untuk satu CP, termasuk kegiatan pembelajaran, bahan ajar, lembar kerja peserta didik (LKPD), asesmen diagnostik, pembelajaran bermakna, dan refleksi murid dan guru.
3. Modul proyek
yang berisi rancangan pembelajaran berbasis proyek untuk mengintegrasikan beberapa CP, termasuk kegiatan pembelajaran, bahan ajar, LKPD, asesmen diagnostik, pembelajaran bermakna, dan refleksi murid dan guru.
4. Dokumen profesional,
yang berisi kode etik dan ikrar guru, tata tertib guru, timeline pendidikan, program tahunan (prota), dan program semester (promes).
5. Dokumen kesiswaan
yang berisi data dan profil siswa, absensi siswa, nilai siswa, portofolio siswa, dan laporan hasil belajar siswa.
Administrasi Guru di Kurikulum Merdeka
Dokumen administrasi guru di kurikulum merdeka memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
1. Lebih banyak dan kompleks
Kurikulum merdeka menambah jumlah dokumen administrasi guru dengan adanya modul proyek, yang harus disusun untuk setiap fase pembelajaran. Modul proyek juga lebih kompleks dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk disusun, karena harus mengintegrasikan beberapa CP dan melibatkan berbagai kegiatan pembelajaran. Selain itu, guru juga harus menyiapkan dokumen profesional dan dokumen kesiswaan, yang juga cukup banyak dan detail.
2. Lebih sulit dan menantang
Kurikulum merdeka menuntut guru untuk memiliki kemampuan dan keterampilan yang lebih tinggi dalam menyusun dokumen administrasi guru. Guru harus mampu melakukan analisis CP, TP, ATP, dan KKTP secara tepat dan mendalam. Guru juga harus mampu merancang modul ajar dan modul proyek yang kreatif dan inovatif, serta sesuai dengan standar kualitas dan kriteria ketercapaian. Hal ini dapat menjadi sulit dan menantang, terutama bagi guru yang belum terbiasa atau kurang mendapat dukungan dan fasilitas.