Magelang, kota kecil nan penuh pesona di Jawa Tengah, menyimpan jejak sejarah yang mungkin tak banyak diketahui orang. Berdasarkan sensus penduduk tahun 1930, Magelang tercatat sebagai kota dengan jumlah diaspora Eropa terbesar ke-9 di Hindia Belanda, mengungguli Makassar yang berada di posisi ke-10, tetapi sedikit di bawah Medan di peringkat ke-8. Lima tahun kemudian, jumlah diaspora Eropa di Magelang terus bertambah, mencapai angka sekitar 4.500 jiwa pada tahun 1935. Kehadiran komunitas ini tentunya memberikan dampak besar pada berbagai aspek kehidupan di Magelang pada masa itu, mulai dari arsitektur, budaya, hingga perkembangan ekonomi.
KEMBALI KE ARTIKEL