Patalogi birokrasi merupakan sebuah penyakit yang ada didalam diri seseorang, dimana penyakit ini terjadi atas kebiasaan dan sudah ada sejak lama, dengan adanya patalogi birokrasi dapat menimbulkan kerugian pada publik maupun masyarakat. Pada dasarnya konsep yang berkembang sekarang ini adalah konsep yang dikembangkan oleh De Gournay dalam Albrow (1989:2), salah seorang perintis studi Birokrasi pada tahun 1764 di Perancis menemukan sebuah penyakit pemerintahan yang disebut "buruemania", untuk menyebutkan bentuk pemerintahan yang banyak dikeluhkan dimana para pejabat, juru tulis, sekretaris, para inspektur dan manajer diangkat bukan menguntungkan kepentingan umum. Akan tetapi lebih mengutamakan kepentingan pribadi, kelompok dan atau golongan. J.B. Kristiadi (1994:93), mengatakan bahwa birokrasi adalah merupakan struktur organisasi di sektor pemerintahan, yang memiliki ruang lingkup tugas-tugas sangat luas serta memerlukan organisasi besar dengan sumber daya manusia yang besar pula jumlahnya. Birokrasi yang dimaksudkan untuk penyelenggaraan bernegara, penyelenggaraan pemerintahan termasuk di dalamnya penyelenggaraan pelayanan umum dan pembangunan, seringkali oleh masyarakat diartikan dalam konotasi yang berbeda. Birokrasi seolaholah memberi kesan adanya suatu proses panjang yang berbelit-belit apabila masyarakat akan menyelesaikan suatu urusan dengan aparat pemerintah. Sondang P. Siagian (1994b), mengemukakan bahwa indicator patologi bersumber pada lima masalah pokok, yaitu Persepsi dan gaya manajerial para pejabat di lingkungan birokrasi, Â Rendahnya pengetahuan dan keterampilan para pegawai pelaksana berbagai kegiatan operasional, Tindakan pejabat yang melanggar hukum, Perilaku birokrasi yang bersifat disfungsional atau negatif, Situasi internal berbagai instansi pemerintahan yang berakibat negatif terhadap birokrasi.
KEMBALI KE ARTIKEL