Sebermula dari muasal, ditanamkannya butiran-butiran pekat berlendir pada dinding meretak. Langit memudar, terkoyak gumpalan awan dalam garis-garis bergerigi, membuat isi bumi beku, sebeku otak di dalam toples laboraturium para pemilik mimbar agung. Nyawa-nyawa tergadai, nafas pun semakin berjingkatan seperti kuda lumping digoyangkan oleh jaran kepang. Sedang pesta api unggun diramaikan para puritan hingga ke hutan-hutan sambil mengangkat semboyan ilalang.
KEMBALI KE ARTIKEL