Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Capeknya Caper di Kompasiana

12 Maret 2015   12:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:46 56 2
Kalo nulis buat nyari perhatian dan banyakin penggemar, rasanya capek minta ampun.

Orang-orang lagi rame di Twitter tiap hari pengen ngetwitt aja. Lagi rame di FB rasanya pengen nulis status FB aja tiap hari. Lagi rame di blog, pindah akfitasnya di blog, sambil nyari-nyari segudang tips mendatangkan ribuan pengunjung ke blog pribadi...

waduh cape... cape...

yang baca sih ada, yang retweet juga ada beberapa orang, yang ngelike post banyak. Tapi mah gak sesuai harapan. Pengennya ribuan seperti orang-orang terkenal, ini malah hanya bisa dihitung jari sebelah tangan.

Capek deh...

belum lagi ditambah rasa takut dan khawatir.
kalo nanti tulisannya jelek dan akhirnya gak ada yang baca gimana?

kalau nanti ada yang marah dan sakit hati dengan tulisan ini gimana?

kalau nanti tulisannya ini dianggap bodoh dan tidak berguna gimana?

Tambah lagi stressnya. Akhirnya satu tulisan, ngeramnya sampai berjam-jam.

Begitu jadi dan akhirnya bisa diposting, langkah berikutnya adalah promosi tebar pesona ke mana-mana. Copas ke blog, taruh di wall fb (judulnya doang; supaya orang mau mampir ke blog), twitt habisan, nitip link di tulisan-tulisan orang dengan sedikit komen yang gak nyambung. Apalagi capernya di kompasiana, dengan banyaknya penulis beken dan ratusan bahkan ribuan tulisan yang masuk tiap hari... capek..capek..

memang capek hidup yang caper. harus menyiapkan hati untuk banyak kecewanya daripada bahagianya, susah jadi diri sendiri

heran juga dengan ada beberapa penulis yang nulisnya cuma "gitu doang", sekalimat dua kalimat, tapi dikutip orang sejagad twitter, direpos kemana-mana, bahkan sampai dijadikan berita. ajib...

yang ini cari perhatian malah gak dapat. yang itu sekedar nulis gitu aja tapi jadi serbuan perhatian para netizen.

perhatian orang mungkin gak bisa kebeli ya. yang bisa beli ya sesuatu yang pantas dijual. yang berkualitas dan berharga. kalau fokusnya kepada value; siapapun pasti suka dan membuat diri kita lebih berharga. nilai itulah semestinya yang kita perjuangkan dalam tulisan-tulisan dan goresan...

diantara dua juta informasi yang menyerbu pikiran dalam setiap menit, sudah sepantasnya kita memusatkan hati dan pikiran ini memikirkan hal-hal yang wajib dan prioritas terlebih dahulu. itu pesan tokoh psikologi muslim, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

dalam rangkaian akftifitas yang panjang itu, gak apa apa kan meluangkan waktu untuk rehat sejenak, menulis di kompasiana... semoga ada manfaatnya ya...

tuh bel sekolah sudah bunyi... sudah dulu ya...
met siang dan met beraktifitas semuanya..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun